Senin, 22 September 2008

Seharusnya Puasa dapat menjadikan seseorang menjadi arif dalam mengatur konsumsinya sehari-hari. Seperti makan dan minum, konsumsi listrik, dan lain-lain. Tetapi kenyataannya justru berbalik, yaitu banyak orang yang memborong bahan kebutuhan pokok dan pengeluaran yang seharusnya tidak dilakukan.

Ramadhan bukanlah momen untuk berfoya-foya, melainkan cermin bagi kita untuk tetap berbagi pada sesama manusia. Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa hidup sederhana itu penting. Lihatlah saudara-saudara kita yang berjuang dengan susah payah untuk mencari sesuap nasi, sedangkan kita sibuk dengan kepentingan sendiri dan membelanjakan harta tanpa berbagi dengan mereka.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tradisi masyarakat Indonesia menjelang lebaran ialah berbelanja kebutuhan hidup untuk hari raya (Idul Fitri) melebihi tingkat konsumsi sehari-hari, sebagai penghargaan atas hari raya dan membuatnya menjadi istimewa. Tidak salah, tapi haruslah dipahami dengan cermat. Idul fitri bukan sekedar memasak makanan dan minuman istimewa, memakai pakaian baru dan segala macam. Idul fitri bukan hanya shalat idul fitri dan saling memaafkan satu sama lain, tetapi juga menjadi acuan bagi setiap muslim agar menjalani hidup dengan lebih baik, lebih sabar dan tawakkal atas apa yang dikerjakan.

Tidak ada komentar: