Jumat, 18 September 2009

Pengkhianat: Sebuah Peringatan

Merah Putih telah kusam
tergantung di setengah tiang kayu rapuh
sebuah lapangan sekolah disesaki seribu manusia
manusia yang mati berbau bangkai

Manusia-manusia itu diselimuti Merah Putih bercampur coklatnya tanah
terbujur kaku dan membusuk
Meski nisannya mengatakan, “ia orang berada”
namun ia tak mampu dikafani

Dahulunya mereka dicekoki rasa memiliki yang rusak
meraih kenikmatan dengan tangan kotor
memburu kambing hitam untuk menyembunyikan rupa
rupa yang buruk berhias senyum palsu

Kemudian saatnya mereka mengabdi
malah menggerogoti saudaranya
entah mereka anggap saudara atau budak
saudaranya yang kelaparan
terlantar tak berdaya
kering kerontang
sedangkan mereka…
membunuhnya dengan menjadi “Sang Penyelamat” kaum lemah
berteriak lantang layaknya jeritan Dajjal memanggil pasukannya
penuh bius menidurkan siapa yang membuka mulutnya pada mereka
selamanya…

Dan kini kematian menggerogoti mereka
Perlahan menusuk perasaan
Kengerian menghantui siapa yang hanya mencium baunya saja
Mereka yang hampir terbungkus dengan Merah Putih itu
dengan sejuta gelar yang membusuk
Gelar “pahlawan” yang terkubur, muncul dalam nisan:

PENGKHIANAT









Karawang, 10 Desember 2007